Model Intervensi 3A CIRMA: Membangun Ekosistem Ketahanan Iklim

Pendekatan CIRMA dalam memberdayakan petani kecil di Timor Barat didasarkan pada Model Transformasi 3A — Attitude, Access, dan Asset. Model ini menegaskan bahwa membangun ketahanan dan mewujudkan keadilan iklim tidak cukup hanya dengan solusi teknis; tetapi membutuhkan perubahan cara pandang, akses yang adil terhadap peluang, serta penguatan aset melalui inisitaif transfer aset kolektif. Melalui kerangka ini, CIRMA membantu komunitas bukan sekadar beradaptasi terhadap perubahan iklim, tetapi juga mentransformasi sistem pertanian dan ekonomi lokal menuju keberlanjutan dan kemandirian. Pilar pertama, Attitude (Sikap), berfokus pada perubahan pola pikir dan penguatan kepercayaan diri petani kecil. CIRMA bekerja langsung bersama kelompok tani melalui pendekatan live-in — hidup, belajar, dan bekerja bersama komunitas — untuk menumbuhkan kesadaran kolektif, empati, dan kepemimpinan lokal. Proses ini membangun kepercayaan dan rasa memiliki, mendorong petani untuk menerapkan praktik pertanian regeneratif, berkolaborasi, dan memimpin aksi iklim dari akar rumput. Di sini, ketergantungan diubah menjadi kemandirian, dan keterisolasian menjadi solidaritas. Pilar kedua, Access (Akses), memastikan petani dapat terhubung dengan sumber daya penting, lembaga, dan sistem informasi. CIRMA memperkuat konektivitas antara petani, lembaga pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta untuk membuka akses terhadap layanan iklim, teknologi tepat guna, pembiayaan, serta pasar yang lebih adil. Berbagai platform digital dikembangkan untuk menyediakan prakiraan cuaca, informasi pasar, dan panduan pertanian secara real-time — membantu petani membuat keputusan yang lebih bijak. Akses juga berarti inklusi: memastikan perempuan, pemuda, dan kelompok rentan dapat berpartisipasi secara setara dan memperoleh manfaat yang sama. Pilar ketiga, Asset (Aset), menitikberatkan pada penguatan fondasi ketahanan pedesaan, baik yang bersifat fisik maupun sosial — mulai dari sumber daya alam, koperasi tani, hingga pengetahuan lokal dan modal sosial. CIRMA memfasilitasi inisiatif Transfer Aset berbasis komunitas seperti pemulihan kesuburan tanah berbasis eco-enzyme, pengelolaan sarana air berkelanjutan, serta pengembangan aset kolektif seperti bank benih, alat pertanian, sarana air bertani dan koperasi. Melalui model yang terintegrasi ini, CIRMA membangun ekosistem kolaborasi, konektivitas, dan jejaring dukungan yang memungkinkan petani kecil tumbuh dan bertahan di tengah krisis iklim. Model 3A bukan sekadar intervensi, tetapi sebuah gerakan menuju keadilan iklim — berakar pada solidaritas, pembelajaran bersama, dan transformasi berkelanjutan bagi masyarakat Timor Barat.

0 Komentar


Isi Komentar

Project Terkini

Improving Toilets for Displaced People
2025-2026
Donatur: SELAVIP CHILE

CIRMA (Centrum Inisiatif Rakyat Mandiri) mengajukan inisiatif pembangunan 30 unit toilet sanitasi bagi 30 keluarga miskin yang tinggal di area permuki...

Proyek Air Bersih Pedesaan
2025-2027
Donatur: Plan Internasional-PI

Profile

Swasembada Eco Enzyme
2025-2026
Donatur: Kementrian Pertanian

MendorongpraktekPertanianCerdas Iklim berbasisekologi: membuatEco-Enzyme dan produkturunannyadalambentukKomposEco-enzyme, POC Eco-enzyme dan NPK Eco-e...

Empowering West Timor: Advancing Climate Justice and Com
2025-2027
Donatur: CJRF - USA (Climate Justice Resilience Fund)

Title : “Empowering West Timor: Advancing Climate Justice and Community Resilience for Rural Smallholder Farmers”. Background & Context We...

CIRMA Triple A: Attitude, Access, dan Asset

1. Attitude >>>Sikapdan Pola Pikir; Menyalakan Keyakinan Baru

  1. CIRMA meyakini bahwa kemajuan petani kecil dimulai dari perubahancarapandangterhadap diri, komunitas, dan masa depanmereka. CIRMA memulaidariperubahansikapdan pola pikir petani kecil. Bukanhanyamengajarkanteknik bertani, tetapi memantikrasa percaya diri, nilai gotong royong, kesadaran hak-hakdasar, dan tekaduntukkeluardarilingkarankemiskinan.
  2. Komunitasperludibongkarsikapmental mereka. Mental pasrahpada keadaan, mental ketergantunganpada bantuan, mental hiduptanpaharapan, mental pasifterhadapperubahan.
  3. CIRMA menyalakankeyakinanbaruuntukhidupdenganvisidan Impian besar, denganharapandan keyakinanbaruakanperubahanmenujusejahtera, keyakinanuntukkeluar dari lingkaran kemiskinan. Mereka belajar mengambil keputusan bersama, menyelesaikan konflik secara sehat, membangunorientasijangkapanjangbukanminimalisuntukkeuntungansesaat.
  4. Melaluipendampinganintensif, pelatihanberbasispraktik, dan dialog terbuka, CIRMA membangun sikap positif seperti: Kesadarankritisterhadappotensilokaldan adaptasi terhadap tantangan perubahan iklim, Keyakinanbahwapetanikecil mampu menjadi penggerak ekonomi desa, semangat kolektif melalui penguatankelompoktanidan praktek berkoperasi melalui KUBE.

Aktif 2023 - Sekarang
2. Access >>> Menghubungkan SumberDaya dan Peluang

  1. Kelompok Tani menjadi pintu masuk berbagai layanan: informasiiklim, pelatihanEco-Enzym dan produk turunannya (komposEco-Enzyme, POC Eco-enzyme, NPK Enzyme)
  2. Terhubung dengan sumber daya penyedia bibit dan benih tanaman, sumber daya alat mesin pertanian, sumber daya air tani, pasar dan pengelola pasca panen
  3. Terhubung dengan sumber daya pengetahuan iklim dan praktik Bertani cerdas

Dalam Proses 2024 - Sekarang
3. Asset >>> Membangun Pondasi Kemandirian

  1. Kelompok Tani yang berfungsi baik mampu mengelol aasset komunal: alsintan Bersama, sumber daya air Bersama, mesin dan peralatan instalasi air, bank benih, UBT, asuransi iklim,
  2. Aset komunal bukan saja meminimalkan biaya produksi, tetapijuga menjadi basis kemandirian dan ketahan komunitas nmenghadapi tantangan iklim dan pasar.
  3. Pedamping (Df Pmengedukasi, memotivasi, menginspirasi kelompok tani sehingga dapat memastikan bahwa asset tersebut dikelola secara transparan demi kebaikandan kemajuan bersama.
  4. Membangun kapasitas kelembagaan kelompok taniagar asset tidak sekedar ada tetapi memnjadi pemicu perubahan jangka Panjang.

Aktif 2023 - Sekarang

Kegiatan Pertanian

Dalam Proses 2024 - Sekarang

Kelompok Tani per Kabupaten

Harga Komoditi Pertanian

Komoditi Kota Kupang (Rp/kg) SoE (Rp/kg) Kefamananu (Rp/kg) Atambua (Rp/kg) Betun (Rp/kg) Perubahan
Gabah 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 -3%
Jagung 0 0 0 0 10.000 -1%
Labu Jepang 5.000 5.000 0 5.000 5.000 +6%
Tomat 22 22 0 222 22 -6%