Stunting Prevention through Micronutrient Supplementation and Deworming
t CIRMA, we believe that every child deserves a healthy and prosperous future. We recognize that stunting, the impaired growth and development of children due to malnutrition and worm infections, poses a significant threat to their well-being and the future of our communities.
The Stunting Crisis
Stunting not only affects a child's physical growth but also hampers their cognitive development and overall potential. It perpetuates the cycle of poverty, limiting opportunities and diminishing the quality of life for millions of children worldwide.
Our Commitment
CIRMA is unwavering in its commitment to stunting prevention. We understand that investing in the health and development of children today is an investment in a brighter and more equitable future for all.
Micronutrient Supplementation
We provide vital micronutrient supplementation to children in impoverished communities. These essential nutrients, including vitamin A, iron, and zinc, are critical for healthy growth and development. By ensuring that children receive the nutrients they need, we give them the opportunity to thrive.
Deworming Initiatives
Worm infections are a significant contributor to stunting. CIRMA conducts deworming campaigns to rid children of parasitic infections, improving their overall health and enabling them to absorb nutrients more effectively. This simple yet effective intervention can make a profound difference in a child's life.
0 Komentar
Isi Komentar
Project Terkini
Gagal memuat data project
CIRMA Triple A: Attitude, Access, dan Asset
1. Attitude >>>Sikapdan Pola Pikir; Menyalakan Keyakinan Baru
- CIRMA meyakini bahwa kemajuan petani kecil dimulai dari perubahancarapandangterhadap diri, komunitas, dan masa depanmereka. CIRMA memulaidariperubahansikapdan pola pikir petani kecil. Bukanhanyamengajarkanteknik bertani, tetapi memantikrasa percaya diri, nilai gotong royong, kesadaran hak-hakdasar, dan tekaduntukkeluardarilingkarankemiskinan.
- Komunitasperludibongkarsikapmental mereka. Mental pasrahpada keadaan, mental ketergantunganpada bantuan, mental hiduptanpaharapan, mental pasifterhadapperubahan.
- CIRMA menyalakankeyakinanbaruuntukhidupdenganvisidan Impian besar, denganharapandan keyakinanbaruakanperubahanmenujusejahtera, keyakinanuntukkeluar dari lingkaran kemiskinan. Mereka belajar mengambil keputusan bersama, menyelesaikan konflik secara sehat, membangunorientasijangkapanjangbukanminimalisuntukkeuntungansesaat.
- Melaluipendampinganintensif, pelatihanberbasispraktik, dan dialog terbuka, CIRMA membangun sikap positif seperti: Kesadarankritisterhadappotensilokaldan adaptasi terhadap tantangan perubahan iklim, Keyakinanbahwapetanikecil mampu menjadi penggerak ekonomi desa, semangat kolektif melalui penguatankelompoktanidan praktek berkoperasi melalui KUBE.
2. Access >>> Menghubungkan SumberDaya dan Peluang
- Kelompok Tani menjadi pintu masuk berbagai layanan: informasiiklim, pelatihanEco-Enzym dan produk turunannya (komposEco-Enzyme, POC Eco-enzyme, NPK Enzyme)
- Terhubung dengan sumber daya penyedia bibit dan benih tanaman, sumber daya alat mesin pertanian, sumber daya air tani, pasar dan pengelola pasca panen
- Terhubung dengan sumber daya pengetahuan iklim dan praktik Bertani cerdas
3. Asset >>> Membangun Pondasi Kemandirian
- Kelompok Tani yang berfungsi baik mampu mengelol aasset komunal: alsintan Bersama, sumber daya air Bersama, mesin dan peralatan instalasi air, bank benih, UBT, asuransi iklim,
- Aset komunal bukan saja meminimalkan biaya produksi, tetapijuga menjadi basis kemandirian dan ketahan komunitas nmenghadapi tantangan iklim dan pasar.
- Pedamping (Df Pmengedukasi, memotivasi, menginspirasi kelompok tani sehingga dapat memastikan bahwa asset tersebut dikelola secara transparan demi kebaikandan kemajuan bersama.
- Membangun kapasitas kelembagaan kelompok taniagar asset tidak sekedar ada tetapi memnjadi pemicu perubahan jangka Panjang.
Kelompok Tani per Kabupaten
Harga Komoditi Pertanian
Komoditi | Kota Kupang (Rp/kg) | SoE (Rp/kg) | Kefamananu (Rp/kg) | Atambua (Rp/kg) | Betun (Rp/kg) | Perubahan |
---|---|---|---|---|---|---|
Gabah | 15.000 | 15.000 | 15.000 | 15.000 | 15.000 | -2% |
Jagung | 0 | 0 | 0 | 0 | 10.000 | +2% |
Labu Jepang | 5.000 | 5.000 | 0 | 5.000 | 5.000 | -3% |
Tomat | 22 | 22 | 0 | 222 | 22 | +3% |